1. Menggunakan e-mail dan website gratisan yang memiliki kemiripan domain perusahaan terkait.
2. Media penyebaran via SMS, dengan respons cepat dan buru-buru untuk mengajak interview.
3. Melakukan telepon langsung dan menyampaikan jika telah mengirimkan balasan dan minta untuk segera ditindaklanjuti.
4. Menawarkan gaji tinggi, padahal level yang ditawarkan hanya sebagai staf biasa.
5. Mencantumkan foto karyawan atau segala yang terkait dengan perusahaan untuk meyakinkan korbannya.
6. Meminta untuk mengirimkan sejumlah uang untuk biaya administrasi atau keperluan lainnya.
(Taufik Fajar)