"Dia tidak bisa membaca sedang ada misalnya perang teluk. Padahal itu merupakan satu variabel besar dalam perdagangan komoditi berjangka. Harga langsung naik. Nah itu tidak dieksploitasi oleh robot trading. Hal ini yang banyak membuat orang rugi juga," jelasnya.
BACA JUGA:Polda Metro Tetapkan 4 Tersangka Kasus Robot Trading Fahrenheit
Meski begitu, dia menyebut jika robot trading tersebut baik, maka akan benar-benar membantu penggunanya.
Dia pun turut menyampaikan bahwa regulasi selalu lebih lambat dari perkembangan teknologi, mengingat teknologi bersifat eksponansial.
Menurutnya, hal tersebut yang membuat regulasi sulit mengejar perkembangan teknologi, sehingga dia selalu berusaha agar tidak ketinggalan.
(Zuhirna Wulan Dilla)