"Oleh karena itu kami menolak BLT, yang benar subsidinya selain ke minyak goreng curah, juga ke kemasan," sambungnya.
Said Iqbal menuding bahwa jika memberikan BLT kepada masyarakat bukan sebenar-benarnya membela rakyat miskin, namun hanya menguntungkan para produsen minyak goreng yang dengan leluasa memainkan harga minyak kemasan dinpasar.
"Kalau ngasih BLT itu bukan belain orang miskin, (tapi) belain para taipan pemilik CPO. Artinya taipan-taipan itu tetap menjual minyak goreng dengan harga pasar, untungnya berkali-kali lipat, kok negara tunduk sama mafia minyak goreng," pungkas Said Iqbal.
(Taufik Fajar)