Pemerintah Diminta Hati-Hati Naikkan Tarif Listrik, Pertalite dan LPG 3 Kg

Athika Rahma, Jurnalis
Kamis 14 April 2022 11:30 WIB
Pemerintah diminta hati-hati naikkan tarif listrik, Pertalite dan elpiji. (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Pemerintah berencana menaikkan tarif listrik, Pertalite, Solar dan LPG 3 kg. Namun, hal ini dinilai akan menimbulkan gejolak jika diterapkan pada momen yang tidak tepat.

Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan mengatakan, pemerintah berada di posisi serba salah karena kenaikan harga tersebut.

"Kenaikan harga minyak dunia akan dibarengi dengan kenaikan ICP (Indonesian Crude Price/minyak mentah Indonesia) di mana tiap kenaikan USD1 ICP akan berdampak pada beban subsidi dan kompensasi yang harus dibayarkan ke Pertamina dan PLN," ungkapnya kepada MNC Portal Indonesia, Kamis (14/4/2022).

 BACA JUGA:Pertalite Mulai Langka, Pedagang Eceran Kehilangan Sumber Pemasukan

Dia menyebut pemerintah tidak boleh langsung menaikkan harga kebutuhan secara berbarengan karena masyarakat yang baru memulai kembali roda perekonomian setelah hampir 2 tahun dilanda pandemi.

Kini, kenaikan harga seperti PPN 11% dan BBM Pertamax membuat masyarakat menjerit. Apalagi harga sembako ikut naik jelang Idul Fitri 2022.

"Pengeluaran Idul Fitri pastinya akan lebih besar dibandingkan bulan lain. Setelah itu, bulan Juni akan memasuki tahun ajaran baru, di mana ada pengeluaran biaya sekolah anak. Jadi bisa dibayangkan beban yang harus ditanggung jika dilakukan kenaikan dalam waktu dekat," ungkapnya.

 BACA JUGA:Harga Pertalite hingga LPG 3 Kg Akan Naik, Dampaknya Terasa ke Masyarakat Bawah

Oleh karenanya, Dia meminta agar pemerintah memberi ruang kepada masyarakat untuk meningkatkan ekonomi mereka terlebih dahulu, baru secara bertahap melakukan kenaikan harga.

"Jika tidak, saya khawatir akan menimbulkan gejolak di masyarakat, yang justru biaya yang dikeluarkan akan semakin besar," ucapnya.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya