JAKARTA - Wall Street berakhir beragam pada perdagangan Rabu (20/4/2022) waktu setempat. Hal itu karena indeks Nasdaq yang sarat teknologi terseret oleh pendapatan Netflix yang suram, sementara imbal hasil obligasi turun setelah pergerakan kuat baru-baru ini.
Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average berakhir lebih tinggi untuk hari kedua berturut-turut, S&P 500 stagnan, dan Nasdaq Composite turun tajam setelah Netflix melaporkan kehilangan pelanggan untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade, menimbulkan kekisruhan di sektor teknologi.
Dow Jones berakhir naik 0,71%, sedangkan S&P 500 turun 0,06% dan Nasdaq turun 1,22%. Indeks saham semua negara MSCI naik 0,28% lebih kuat.
Imbal hasil Treasury AS turun setelah mencapai tertinggi tiga tahun karena pembeli muncul. Hasil benchmark 10-tahun terakhir di 2,8436%, setelah mencapai 2,981% semalam, tertinggi sejak Desember 2018.
Investor mendapat pandangan baru tentang prospek ekonomi Federal Reserve pada hari Rabu ketika mengeluarkan "Beige Book" tentang kondisi ekonomi dari akhir Februari hingga awal April. Bank sentral melaporkan ekonomi berkembang pada kecepatan yang moderat selama waktu itu, meskipun bisnis melaporkan masalah dengan inflasi yang tinggi dan kekurangan pekerja.
The Fed diperkirakan akan terus menggelar kenaikan suku bunga pada pertemuan mendatang dalam upayanya untuk memahami lonjakan inflasi karena beberapa pejabat telah memberikan nada yang lebih hawkish.