Diketahui, hal ini menyebabkan kekhawatiran di Wall Street, data menunjukkan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi - ukuran inflasi yang disukai Fed - melonjak 0,9% pada Maret setelah naik 0,5% pada Februari.
Sebagai informasi, ada juga tanda-tanda pengetatan kebijakan moneter yang agresif, perang Ukraina dan penguncian Covid-19 di China telah memicu kekhawatiran perlambatan ekonomi. Data pada Kamis (28/4/2022) menunjukkan ekonomi AS secara tak terduga mengalami kontraksi pada kuartal pertama.
Sedangkan, pada Exxon Mobil Corp tergelincir 2,24 persen setelah mengalami penurunan nilai USD3,4 miliar karena keluar dari Rusia. Chevron Corp merosot 3,16% setelah laba kuartal pertamanya kurang memuaskan.
BACA JUGA:Wall Street Ditutup Mixed, Terseret Indeks Nasdaq
Berdasarkan laporan laba kuartal pertama secara keseluruhan sejauh ini lebih baik dari yang diharapkan. Hampir setengah dari perusahaan S&P 500 telah melaporkan dan 81% dari mereka telah melampaui ekspektasi Wall Street. Biasanya, hanya 66% yang mengalahkan perkiraan, menurut data Refinitiv.
Pada volume transaksi di bursa AS mencapai 12,4 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 11,8 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.
(Zuhirna Wulan Dilla)