Selanjutnya adalah BSDE, yang memiliki lonjakan laba bersih sebesar 378% sebesar Rp1,35 triliun.
"Dari sisi valuasi, BSDE masih murah dengan PBV di bawah 1 yakni 0,65x. Rasio DER BSDE juga 80%," terangnya.
Terakhir CTRA dengan peningkatan laba bersih 31% menjadi Rp1,78 triliun. Chisty menilai CTRA memiliki potensi pertumbuhan yang prospektif.
"PBV CTRA di atas 1, dengan DER di atas 100%, tapi diuntungkan selain dalam jangka pendek juga ada potensi bisnis jangka panjang di ibu kota nusantara (IKN)," tukasnya.
(Feby Novalius)