Sterling jatuh ke level terendah sejak Juni 2020 setelah bank sentral Inggris (BoE) menaikkan suku bunga ke level tertinggi sejak 2009 tetapi memperingatkan bahwa ekonomi berisiko resesi.
“Bank sentral Inggris sangat dovish. Mereka pada dasarnya memberi tahu pasar bahwa mereka benar-benar terlalu mahal di jalur suku bunga bank," ujar Ahli Strategi Makro Wells Fargo, Erik Nelson.
Sementara itu, mata uang Inggris terakhir merosot 2,25% pada 1,2351 dolar.
Euro juga melemah setelah data Jerman menunjukkan bahwa pesanan industri pada Maret mengalami penurunan bulanan terbesar sejak Oktober lalu.
(Feby Novalius)