“Larangan minyak sawit Indonesia yang berkepanjangan dapat menyebabkan penurunan permintaan yang disebabkan oleh harga minyak sawit yang lebih tinggi, serta pasokan minyak sawit yang tidak mencukupi di pasar global,” kata Head of Plantation Research CGS-CIMB Research, Ivy Ng, dalam sebuah catatan, dikutip dari Reuters, Senin (9/5/2022).
Survei Reuters menunjukkan stok minyak sawit di Malaysia pada akhir April 2022 diprediksi akan naik untuk pertama kalinya dalam enam bulan menjadi 1,55 juta ton karena meningkatnya produksi dan impor.
BACA JUGA:Harga Minyak Naik hingga 5% pada Minggu Ini
Sementara itu, Dewan Minyak Sawit Malaysia dan surveyor kargo dijadwalkan akan merilis data supply dan demand mereka pada hari Selasa mendatang (10/5/2022).
Technical Analyst Reuters Wang Tao membaca harga CPO dapat kembali menguji resisten di 6.602,
"Minyak sawit mungkin mengakhiri penurunannya di zona support 6.190-6.290 ringgit, dan kemudian menguji resistance di 6.602 ringgit per ton, katanya.
(Zuhirna Wulan Dilla)