JAKARTA - Bursa Saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street mengakhiri sesi whipsaw sedikit lebih rendah pada perdagangan Kamis (12/5/2022) waktu setempat.
Hal itu karena investor menyulap tanda-tanda puncak inflasi dengan kekhawatiran bahwa itu bisa tetap tinggi, mendorong pengetatan yang lebih agresif dari Federal Reserve.
Mengutip Reuters, ketiga indeks saham utama AS terombang-ambing dan S&P 500 datang dalam jarak yang sangat dekat untuk mengonfirmasi memasuki pasar beruang setelah pingsan dari level tertinggi sepanjang masa yang dicapai pada 3 Januari.
BACA JUGA:Wall Street Jatuh, Indeks Nasdaq Anjlok 3% Imbas Inflasi AS
Dow Jones Industrial Average turun 103,81 poin, atau 0,33%, menjadi 31.730,3, S&P 500 kehilangan 5,1 poin, atau 0,13%, menjadi 3.930,08 dan Nasdaq Composite naik 6,73 poin, atau 0,06%, menjadi 11.370,96.
Ketika keadaan mereda, S&P dan Dow berakhir sedikit merah, tetapi Nasdaq sedikit naik. Indeks telah berputar liar di sesi terakhir, sering membalikkan reli awal atau aksi jual pada bel penutupan.