Sisanya, akan dipergunakan untuk modal kerja, seperti untuk mendanai proyek tol, perkerataapian, gedung, energi dan industri, dan proyek infrastruktur lainnya. Asal tahu saja,hingga Maret 2022, ADHI telah memperoleh kontrak baru sebesar Rp3,9 triliun. Lebih dari separuh raihan kontrak baru ADHI tersebut berasal dari proyek konstruksi.
Bila dirinci kontrak ini terdiri dari lini bisnis konstruksi dan energi dengan porsi 85%, properti sebesar sekitar 7% dan lini bisnis lainnya kontribusinya 8%. Sementara berdasarkan tipe pekerjaannya, kontrak baru tersebut berasal dari proyek jalan 29%, proyek gedung 30%, infrastruktur lainnya 41%.
Adapun, sumber pendanaan sekitar 33% berasal dari pemerintah. Lalu sekitar 16% berasa dari BUMN dan 51% berasal dari swasta. Tahun ini, perseroan menargetkan perolehan kontrak baru ADHI berada di kisaran Rp15 triliun - Rp28 triliun.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)