JAKARTA – CEO Tesla Elon Musk mengklarifikasi soal banyak pekerja Tesla yang akan diberhentikan. Hal ini menyusul gugatan mantan karyawan yang mengklaim pembuat mobil listrik ini melanggar undang-undang perburuhan AS.
Musk mengatakan bahwa Tesla akan mengurangi tenaga kerja yang digaji sebesar 10% dalam tiga bulan ke depan. Sementara pada saat yang sama, Elon Musk bakal meningkatkan jumlah karyawan yang dibayar per jam.
BACA JUGA:Kesal di PHK, Mantan Pegawai Elon Musk Layangkan Gugatan
Sebuah laporan awal bulan ini mengatakan, Musk ingin memangkas 10% pekerjaan. Dalam memo itu, Musk dilaporkan tidak memiliki perasaan tentang ekonomi.
Akan tetapi, dalam e-mail tindak lanjut kepada Staf Tesla yang diperoleh oleh CNBC, Musk mengklarifikasi bahwa perusahaan akan mengurangi jumlah pegawai yang digaji sebesar 10% dan meningkatkan staf per jamnya.
Musk menyebut PHK Tesla akan memengaruhi sekitar 3,5% dari keseluruhan tenaga kerjanya.
“Setahun dari sekarang, saya pikir jumlah kepala kita akan lebih tinggi baik dalam gaji maupun per jam,” kata Musk dikutip CNBC, Rabu (22/6/2022).
Sebelumnya, dua mantan karyawan Tesla mengajukan gugatan terhadap perusahaan dengan tuduhan melanggar undang-undang federal AS mengenai PHK massal.
Di bawah Undang-Undang Pemberitahuan Penyesuaian dan Pelatihan Kembali Pekerja, pengusaha diharuskan untuk memberikan pemberitahuan 60 hari sebelumnya tentang PHK massal atau penutupan pabrik.