Selanjutnya, RUPST menyetujui penetapan penggunaan laba Perseroan sebesar Rp136,5 miliar tersebut yaitu sejumlah Rp27,3 miliar digunakan untuk cadangan atau sebesar 20%.
Dalam agenda laporan penggunaan dana hasil IPO disampaikan bahwa dari total dana hasil penawaran umum Rp43,9 miliar telah digunakan untuk modal kerja, Rp227,2 miliar telah terealisasi untuk pembangunan 4 kapal tunda, sedangkan Rp90,5 miliar telah dialokasikan untuk pembangunan 1 kapal tunda dan 3 kapal pandu.
Sisa Rp77,7 miliar akan digunakan untuk kebutuhan investasi lainnya pada tahun 2022.
Amri menambahkan, sejalan bertambah besarnya Pelindo pasca merger, IPCM memiliki cakupan wilayah yang semakin luas yang memberikan peluang yang besar bagi Perseroan untuk meningkatkan volume bisnisnya.
"Pada 2021 Perseroan beroperasi di 12 pelabuhan di berbagai wilayah di Indonesia serta berhasil menambah berbagai proyek dan klien di luar grup Pelindo,” katanya.
Tahun lalu IPCM menjalin serangkaian kerjasama baru termasuk dengan PT Jawa Satu Power, PT Pelindo Marine Service, PT Krakatau Bandar Samudera, PT Pelabuhan Bukit Prima, PT Langlang Laju Layang.
Sedangkan baru-baru ini IPCM melakukan kerja sama penyediaan kapal tunda untuk pelayanan jasa penundaan kapal di wilayah kerja perairan ship to ship (STS) Nipa, Batam.
(Zuhirna Wulan Dilla)