Berdasarkan laporan keuangan, perseroan membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp6,39 triliun atau turun 3% dari periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp6,59 triliun. Sementara itu, laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi sebesar Rp548 dari sebelumnya Rp565.
Meski mengalami penurunan laba, pendapat bersih perseroan tercatat tumbuh sebesar 21,78% menjadi Rp56,80 triliun dari sebelumnya Rp46,64 triliun. Penjualan mie instan mencatatkan pendapatan sebesar Rp40,99 triliun. Kemudian, produk susu atau dairy sebesar Rp9,14 triliun, produk makanan ringan sebesar Rp3,39 triliun, produk penyedap makanan mencatat pendapatan sebesar Rp2,85 triliun.
Adapun, produk nutrisi dan makanan khusus mencatat pendapatan sebesar Rp1,04 triliun dan produk minuman membukukan pendapatan sebesar Rp1,34 triliun sepanjang 2021.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)