Dia menyebut mengenai proyeksi kenaikan anggaran ada tiga skenario yang akan terjadi, yaitu worst case, good case, dan normal case.
"Ini kita kan (harga minyak) 100, tapi kalau worst case hitunganya bisa jadi 200 kalau 200 itu dikalikan dua saja. Nah, ini yang harus bisa kami antisipasi, untuk itu kami memang harus tepat sasaran," ungkapnya.
Menurutnya, jika memang terjadi beberapa skenario terburuk, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan beberapa kementrian terkait, termasuk Kementrian Keuangan, untuk dapat menjaga pasokan BBM sampai kepada masyarakat.
"Ya kami harus koordinasi selalu," pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)