Iman juga menyoroti soal keaktifan bertransaksi dari para investor ritel. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat jumlah investor saham di pasar modal Indonesia tembus 4 juta.
“Investor pasar modal dari data KSEI sudah mencapai 9,4 juta dan saham sudah 4 juta, naik 8 kali lipat jika dibandingkan tahun 2017 atau 59% usianya didominasi 30 tahun kebawah atau milenial," ungkapnya.
Dari data KSEI pada akhir semester I 2022, jumlah Single Investor Identification (SID) telah mencapai 4.002.289, dengan 99,79% merupakan investor individu lokal.
Pertumbuhan jumlah investor saham menjadi salah satu tanda pencapaian pasar modal Indonesia.
Melihat perkembangannya, sejak tahun 2021 jumlah investor saham telah meningkat 15,96% dari 3.451.513 di akhir tahun 2021 menjadi 4.002.289 pada akhir Juni 2022.
Investor saham didominasi oleh investor berusia di bawah 40 tahun, yaitu gen z dan milenial sebesar 81,64% dengan nilai aset yang mencapai Rp144,07 triliun.
Sebanyak 60,45% investor berprofesi sebagai karyawan swasta, pegawai negeri, guru dan pelajar, dengan nilai aset mencapai Rp 358,53 triliun.
"Tapi, masih ada tantangan bahwa transaksi harian dari 4 juta atau 9 juta investor tadi baru 200.000-300.000, kita perlu basis investor untuk lebih aktif ber-trading. Mereka punya akun, kita perlu untuk menggalakkan supaya mereka lebih aktif melakukan trading harian,” pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)