JAKARTA - Kementerian Perdagangan mencatat harga referensi produk minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) untuk penetapan bea keluar (BK) periode 9–15 Agustus 2022 adalah USD872,27/MT. Harga referensi tersebut menurun sebesar USD743,56 atau 46,02% dari periode Juli 2022, yaitu sebesar USD1.615,83/MT.
“Saat ini harga referensi CPO mengalami penurunan dan sudah mulai mendekati threshold USD750/MT. Untuk itu, Pemerintah mengenakan BK CPO sebesar USD52/MT untuk periode Agustus 2022,” kata Plt Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Veri Anggrijono, Kamis (11/8/2022).
Baca Juga: Wapres Kawal Pembangunan Pabrik CPO Berbasis Koperasi, Harga TBS Bakal Naik
BK CPO untuk Agustus 2022 merujuk pada Kolom 5 Lampiran Huruf C Peraturan Menteri Keuangan Nomor 123/PMK.010/2022 sebesar USD 52/MT. Veri bilang, nilai tersebut menurun dari BK CPO untuk periode Juli 2022.
Sementara itu, harga referensi biji kakao pada Agustus 2022 sebesar USD2.359,03/MT menurun 3,20% atau USD 78,08 dari bulan sebelumnya, yaitu sebesar USD2.437,11/MT. Hal ini berdampak pada penurunan harga patokan ekspor (HPE) biji kakao pada Agustus 2022 menjadi USD2.075/MT, menurun 3,54% atau USD76,22 dari periode sebelumnya, yaitu sebesar USD2.151/MT.
Veri menjelaskan, penurunan harga referensi CPO dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya kebijakan pemerintah Indonesia berupa program flush out, peningkatan kuota ekspor, dan pungutan ekspor CPO sebesar nol persen yang berlaku sampai 31 Agustus 2022.
"Kebijakan pemerintah tersebut membuat ekspor Indonesia meningkat sehingga pasokan CPO dunia semakin membaik," terangnya,
Sambung Veri, adapun pengaruh eksternal penurunan harga referensi CPO di antaranya kebijakan Malaysia yang menghentikan produksi CPO karena kekurangan pekerja, serta kebijakan Rusia untuk menurunkan pajak ekspor minyak bunga matahari (sunflower oil).