Bahlil mengungkapkan belanja pemerintah untuk subsidi BBM saat ini banyak yang salah sasaran atau masih banyak orang yang seharusnya tidak berhak menerima Subidi, tapi masih memanfaatkan untuk sekedar meraup keuntungan.
"Minyak-minyak itu dikasih ke perushaan kebun, perushaan tambang, gimana tuh, pajaknya dari rakyat kecil, Subdisinya ke orang yang tidak pantas mendapat subsidi," ucapnya
Lebih lanjut Bahlil mengatakan bahwa saat ini tengah menghitung dan merancang wacana untuk menaikan harga Pertalite menjadi Rp10 ribu perliter. Sehingga tambalan Subdisi untuk BBM bisa terpangkas.
"Masih dihitung (pertalite harganya Rp10 ribu)," kata Bahlil.
"Tetap Subdisi ada, tapi untuk rakyat menengah ke bawah, motor dibawah 250cc, angkutan umum untuk logistik kepentingan rakyat, tetapi untuk yang lainnya tidak ada subsidi," pungkasnya.
(Taufik Fajar)