JAKARTA - Bangsa Indonesia memperingari Hari Kemerdekaan ke-77 tahun. Sebagai salah satu bentuk penghargaan pada negara, Pahlawan Nasional sosoknya diabadikan di dalam uang Rupiah.
Mengutip data Bank Indonesia, Rabu (17/8/2022), hingga 2020, ada 191 orang telah diangkat sebagai pahlawan nasional Indonesia, 15 di antaranya perempuan.
Dari 15 pahlawan perempuan tersebut, baru 5 tokoh yang sosoknya diabadikan ke dalam uang. Mereka adalah RA Kartini, Dewi Sartika, Martha Christina Tiahahu, Tjut Njak Dien, dan Tjut Meutia.
Mereka berjuang melalui bidang masing-masing, seperti pendidikan, tulisan dan pemikiran, hingga berjuang langsung di medan tempur. Namanya tak hanya menghiasi lembaran sejarah, tetapi juga di lembaran uang kertas rupiah.
Para perempuan hebat ini turut memperjuangkan kedaulatan dan kemerdekaan bangsa Indonesia di masa penjajahan. Mereka berjuang melalui bidang masing-masing, seperti pendidikan, tulisan dan pemikiran, hingga berjuang langsung di medan tempur. Namanya tak hanya menghiasi lembaran sejarah, tetapi juga di lembaran uang kertas rupiah.
Pahlawan perempuan pertama yang diabadikan dalam uang adalah Kartini. Dia muncul di uang pecahan Rp5 pada 1953. Uang tersebut merupakan uang rupiah seri tokoh dan kebudayaan, seri uang yang pertama kali dicetak oleh Bank Indonesia (BI).
Uang ini sebenarnya telah disiapkan sejak 1952. Saat itu, BI sedang mempersiapkan kelahirannya setelah menasionalisasi De Javasche Bank (DJB) pada 1951.
Lantaran Undang-Undang tentang BI baru lahir pada 1953, maka uang kertas emisi 1952 tersebut baru resmi dikeluarkan pada 2 Juli 1953. Gambar Kartini kembali muncul di bagian depan uang kertas nominal Rp10.000 emisi 1985.