SOLO - Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki meyakini UMKM mampu menyuplai kebutuhan alat kesehatan (alkes) dalam negeri.
Di mana hal itu sekaligus memproduksi alkes yang bisa mensubstitusi produk impor.
Teten mengatakan hingga saat ini produk di sektor kesehatan masih banyak yang merupakan barang impor.
Tapi di satu sisi, dari waktu ke waktu produk lokal kesehatan semakin baik dan tak kalah bagusnya dengan produk impor.
BACA JUGA:6 Fakta BLT UMKM Rp600.000 dari Syarat, Cara Daftar hingga Cek Nama Penerima
"Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) bersinergi dengan berbagai pihak mengembangkan produk UMKM untuk diperbaiki agar menjadi rantai pasok industri nasional," kata Teten dalam acara Fasilitasi Pengembangan Alkes Produksi UMKM di Solo, Jawa Tengah, Jumat (19/8/2022).
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Teten hadir bersama Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin beserta Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes Lucia Rizka Andalusia, Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen, dan Kepala Dinas Koperasi UKM Provinsi Jawa Tengah Ema Rachmawati.
Dia mengatakan, jika UMKM bisa terintegrasi, maka akan semakin memperluas akses pembiayaan UMKM ke sektor keuangan.
Teten pun mengajak setiap orang untuk menyamakan persepsi antara kebutuhan dan rantai pasok. "Kita mulai dengan mendapatkan informasi, sehingga UMKM bisa diarahkan untuk memproduksi alkes dengan teknologi sederhana. Sayang sekali jika jarum suntik saja kita harus impor," ucapnya.
Pengadaan belanja Pemerintah di dalam negeri menurut dia sudah sangat baik. Beberapa alkes yang sudah masuk pengadaan barang di Kemenkes dan mampu diproduksi usaha mikro seperti kasa, kapas, masker, maupun sarung tangan yang sebagian besar merupakan produk yang sekali pakai akan habis.