JAKARTA - Nilai tukar rupiah ditutup menguat 54 poin di level Rp14.837 atas dolar Amerika Serikat (USD) dalam perdagangan sore ini, Selasa (23/8/2022).
Pengamat Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi, mengatakan, salah satu faktor internal pemicu mata uang garuda ini menguat, karena keputusan Bank Indonesia (BI) yang menaikkan tingkat suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 3,75%.
"Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan bahwa alasan pihaknya menaikkan suku bunga acuan tersebut sebagai langkah pre-emptive dan forward looking untuk memitigasi risiko peningkatan inflasi inti dan ekspektasi inflasi akibat kenaikan harga bahan bakar minyak nonsubsidi dan inflasi pangan yang terus meningkat," jelas Ibrahim dalam rilis hariannya.
BACA JUGA:Rupiah Melemah 4,2% tapi Lebih Perkasa dari Rupee hingga Baht
Selain itu, kebijakan untuk menaikkan suku bunga acuan yang dilakukan BI ini dinilai Perry juga diperlukan untuk memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah agar sejalan dengan nilai fundamentalnya dengan masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global.
Sementara dari faktor ekternalnya, kata Ibrahim karena sebagian besar didukung oleh serangkaian komentar hawkish dari pejabat Fed pekan lalu.
"Komentar hawkish itu menunjukkan bahwa bank sentral tidak memiliki rencana untuk mengurangi laju kenaikan suku bunga serta eropa menghadapi pasokan energi dan kekhawatiran pertumbuhan ekonomi yang lebih luas," terang Ibrahim dalam rilis hariannya.
Selain itu, didorong juga oleh Rusia yang akan menghentikan pasokan gas alam ke Eropa melalui pipa Nord Stream 1 selama tiga hari pada akhir bulan, sebagai pengingat terbaru dari keadaan genting pasokan energi benua itu.
Lebih lanjut Ibrahim memprediksi, untuk perdagangan pada Rabu (24/8/2022) mata uang rupiah dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp14.810 - Rp14.860.
(Zuhirna Wulan Dilla)