IHSG Diprediksi Terus Tertekan Dibayangi 'Hantu' Luar Negeri dan Lokal

Anggie Ariesta, Jurnalis
Senin 29 Agustus 2022 10:29 WIB
IHSG Diprediksi Tertekan (Foto: Okezone/Shutterstock)
Share :

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berpeluang tertekan karena sejumlah sentimen ekonomi makro baik dalam negeri dan luar negeri.

Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas, Mino mengatakan, sentimen global memang menjadi sentimen yang cukup negatif. Namun dari dalam negeri juga terkait dengan belum pastinya nasib harga BBM bersubsidi.

"Ini juga yang membuat investor masih cenderung akan hati-hati, jadi secara umum untuk IHSG hari ini masih terus akan tertekan," ujar Mino dalam segmen Market Buzz Power Breakfast IDX, Senin (29/8/2022).

Sentimen negatif lebih bersifat makro, lanjut Mino, jadi pengaruhnya akan berdampak ke semua emiten di pasar modal.

"Jadi tidak hanya emiten-emiten tertentu yang akan terdampak tapi kelihatannya akan terkena dampaknya semua gitu," katanya.

Adapun potensi koreksi IHSG yang terjadi pekan ini bakal ada tekanan yang sangat besar. Menurut Mino dari sisi sektoral sendiri, sektor energi di market Indonesia masih memiliki kinerja yang cukup positif.

"Minggu lalu dimana hampir semua sektor melemah, tapi sektor energi masih berpeluang menguat. Nah saya pikir dengan melihat historikal seperti itu dan potensi komoditas batu bara yang masih cukup baik, sektor energi tidak akan terlalu tertekan walaupun tidak terlepas sentimen negatif dari eksternal," jelas Mino.

Seperti diketahui, The Fed akan membawa inflasi AS di angka 2%. Untuk market dalam negeri, lanjut Mino, baru kali ini ada sentimen negatif dari eksternal berdampak cukup besar sehingga lebih baik wait and see dahulu.

Saham-saham pilihan dari Mino yang bisa jadi rekomendasi antara lain:

BSDE 940 - 970 BUY

EXCL 2660 - 2740 BUY

MDKA 4120 - 4240 BOW

PTPP 980 - 1020 BOW

(Taufik Fajar)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya