Dedi menambahkan, WIKA Beton masih tetap optimistis dapat mencapai target kontrak baru di akhir tahun sebesar Rp7,35 triliun. Hal tersebut karena menilai kondisi perekonomian nasional berangsur pulih pasca pandemi Covid-19. "WIKA Beton juga intensif memperkuat sinergi dengan WIKA Group guna memperluas pangsa pasarnya," tambah Dedi.
Sementara itu, capex yang sudah terserap hingga Maret 2022 adalah sebesar Rp32,5 miliar yang sebagian besar digunakan untuk pembelian tanah di Boyolali dan Bogor, serta pembelian peralatan penunjang produksi. WTON juga baru saja mengambil alih saham PT Wijaya Karya Pracetak Gedung (WPG) sebesar 2% atau sejumlah 10 juta lembar saham yang semula dimiliki PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. (WEGE).
Komposisi pemegang saham WPG pun berubah, yang semula dimiliki WTON sebesar 49% atau sebanyak 245.000.000 lembar saham menjadi sebesar 51% atau sebanyak 255.000.000 lembar saham. Akuisisi tersebut menegaskan dari yang semula WPG merupakan perusahaan asosiasi WTON berubah menjadi anak perusahaan WTON.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)