Perseroan sebelumnya menyakini target bisnis tahun ini bakal tercapai seiring dengan permintaan produk perseroan saat ini masih menjanjikan dan juga meningkatnya permintaan baru di pasar untuk produk-produk berbahan dasar pulp and paper. Selain itu, perseroan juga fokus terhadap pasar yang memberi keuntungan kompetitif. Perseroan akan terus menggenjot kinerjanya melalui strategi kombinasi produk dan penjualan ke negara tujuan.
Bila Tjiwi Kimia berhasil mencatatkan kinerja positif, hal yang sama juga dialami emiten produsen kertas yang juga grup Sinarmas yakni PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP). Di semester pertama 2022, INKP catatkan pendapatan bersih naik 19,29% menjadi USD1,94 miliar atau sekitar Rp28,73 triliun, dari sebelumnya sebesar USD1,63 miliar atau sekitar Rp24,08 triliun.
Pendapatan dari INKP untuk pasar lokal tumbuh 25,81% (yoy) menjadi USD910,84 juta. Sementara untuk segmen pasar ekspor juga tumbuh 14,06% (yoy) menjadi USD1,03 miliar. Dilihat dari produknya, semua jenis produk INKP juga mencatatkan kenaikan penjualan. Untuk jenis produk kertas budaya naik 13,42% (yoy), pulp naik 33,24% (yoy), dan kertas industri, termasuk tisu tumbuh 15,6%.
Beban pokok penjualan juga mengalami kenaikan sebesar 10,62% (yoy) menjadi USD1,19 miliar, sehingga laba kotor pada semester I-2022 mencapai USD747,92 juta, naik 36,33% (yoy).Sedangkan, total beban usaha naik 26,73% (yoy) menjadi USD219,04 juta, disumbang oleh kenaikan beban penjualan sebesar 44,13% yoy dan berkontribusi terhadap 70,8% dari total beban usaha.
Laba usaha INKP pun naik 40,75% (yoy) menjadi USD528,88 juta hingga akhir Juni 2022, dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD375,76 juta. Alhasil, laba bersih yang diatribusikan untuk pemilik entitas induk naik 39,72% (yoy) menjadi USD395,27 juta atau sekitar Rp5,85 triliun pada semester I-2022, dari sebelumnya sebesar USD282,9 juta atau sekitar Rp4,19 triliun di semester I-2021.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)