Oleh karena itu, kinerja laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mengalami pertumbuhan sebesar 31,90% menjadi Rp1,53 triliun di semester I/2022 jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya sejumlah Rp1,16 triliun. Di sisi jumlah aset, ANTM membukukan penurunan jika dibandingkan dengan tutup buku 2021.
Jumlah aset perseroan paruh pertama 2022 dilaporkan sebanyak Rp32,26 triliun, sementara pada akhir tahun 2021 sebanyak Rp32,92 triliun. Jumlah ekuitas perseroan justru meningkat dari Rp20,84 triliun pada kuartal IV/2021 menjadi Rp21,47 triliun pada kuartal II/2022. Mengikuti jumlah aset yang turun, jumlah liabilitas pun demikian dari Rp12,08 triliun berkurang menjadi Rp10,78 triliun.
Tahun ini, perseroan menargetkan produksi logam emas, seiring dengan dimulainya fase pasca tambang pada tambang emas Cibaliung, Antam menargetkan produksi emas konsolidasian tahun 2022 sebesar 911 kg (29.289 troy oz). Sedangkan terkait target penjualan emas tahun ini ditargetkan 28.011 kg (900.574 troy oz).
(Feby Novalius)