Penjual barang-barang rumah tangga ini pun mendesain ulang logo dan tas belanjanya untuk mengubah karakter Jepang menjadi Mandarin di lebih dari 3.000 outlet lokalnya. Ini juga akan lebih ketat mengawasi unit-unit di luar negeri.
Poros Miniso adalah contoh lain bagaimana nasionalisme konsumen di China telah menjadi ladang ranjau bagi merek untuk dijelajahi, dengan perusahaan mulai dari Mercedez-Benz Group AG hingga Hennes & Mauritz AB.
Diboikot karena dianggap meremehkan dalam beberapa tahun terakhir. Ini juga mencerminkan bagaimana elemen "asing" kini telah menjadi kewajiban di China, perubahan besar dari beberapa tahun yang lalu ketika Miniso memanfaatkan popularitas rantai Jepang yang sebenarnya seperti Muji untuk memikat pembeli lokal.
(Feby Novalius)