Sri Mulyani: Defisit APBN Itu Bukan Tanpa Konsekuensi

Antara, Jurnalis
Rabu 07 September 2022 14:41 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyebut pemulihan ekonomi Indonesia saat ini tetap kuat, meski konsolidasi defisit anggaran pendapatan belanja negara (APBN) relatif cepat usai peningkatan di atas level tiga persen produk domestik bruto (PDB) akibat pandemi.

Maka dari itu, defisit APBN akan tetap diarahkan untuk turun ke bawah level tiga persen PDB pada 2023 atau ditargetkan sebesar 2,85 persen PDB.

"Kami harus tetap sangat selektif karena defisit APBN itu bukan tanpa konsekuensi," ujar Sri Mulyani dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia yang dipantau secara daring di Jakarta, Rabu (7/9/2022).

Oleh karenanya, pemerintah terus berhati-hati menggunakan instrumen defisit anggaran secara cermat dan bijaksana agar tidak menimbulkan gejolak.

Pada 2023, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu membeberkan belanja negara tak akan sebesar 2021 dan 2022, yang masih terdapat banyak alokasi untuk penanganan COVID-19 seperti tagihan rumah sakit dan insentif kesehatan, sehingga akan mendukung konsolidasi defisit APBN.

Dalam postur RAPBN 2023, belanja negara dialokasikan sebesar Rp3.041,7 triliun atau turun dari 2022 yang Rp3.106,4 triliun.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya