Laba bersih senilai USD47 juta itu tercapai seiring dengan pulihnya tingkat permintaan energi yang sebelumnya rendah akibat pandemi Covid-19 pada tahun 2020. Ketiga segmen usaha migas, ketenagalistrikan, dan tambang membukukan laba. Laba bersih dipengaruhi oleh dry hole dan penurunan nilai dari Blok Meksiko 10 dan 12 total sebesar USD28 juta, penurunan nilai AMG sebesar USD15 juta, diimbangi penyesuaian nilai pasar Serulla sebesar USD47 juta dan DSLNG sebesar USD25 juta.
Belanja modal perusahaan tercatat sebesar USD114 juta meningkat di kuartal keempat seiring pulihnya permintaan. Sementara itu, utang konsolidasi sebesar USD3,0 miliar dan hutang restricted group sebesar USD2,6 miliar atau naik sebesar USD294 juta dibandingkan tahun 2020, termasuk penerbitan obligasi sebesar USD400 juta untuk akuisisi Corridor pada kuartal pertama 2022.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)