JAKARTA – Kenaikan inflasi AS berdampak pada ekonomi Indonesia. Namun Indonesia dinilai masih cukup kuat menahan dampak inflasi tersebut.
"Dampak inflasi AS ke Indonesia sebetulnya lebih ke arah perkembangan suku bunga. Karena kalau inflasi meningkat, maka respons dari Federal Reserve atau The Fed akan kecenderungan menaikkan suku bunga di AS dan proses ini pun masih berlangsung di sana," ujar Wakil Direktur INDEF Eko Listiyanto kepada MNC Portal Indonesia di Jakarta, Selasa(13/9/2022).
Dia mengatakan, memang kondisi terkini inflasi AS turun menjadi 8,5% dibanding bulan sebelumnya, dengan suku bunga 2,5% masih jauh dari inflasi.
"Targetnya The Fed dengan kenaikan suku bunga yang dia lakukan nanti lama-lama bisa menurunkan inflasinya ke angka 2% seperti kondisi sebelum pandemi COVID-19," ungkap Eko.
Dia menyebutkan, Indonesia masih kuat menahan dampak inflasi AS karena sebetulnya inflasi di Indonesia sendiri lebih disebabkan oleh fenomena domestik, yaitu faktor volatile foods sebagai penyumbang utama.