Adaro Minerals (ADMR) Bangun Smelter Habiskan Rp16,3 Triliun

Agregasi Harian Neraca, Jurnalis
Rabu 14 September 2022 12:12 WIB
Ilustrasi Smelter. (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Anak usaha PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) yakni PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) bakal bangun smelter aluminium di kawasan industri Kalimantan Utara dengan investasi belanja modal atau capital expenditure (capex) USD1,1 miliar atau setara Rp16,32 triliun. (Kurs:Rp14.839).

Dikutip dari Harian Neraca, hal ini dilakukan karena perseroan ingin mengembangkan ekspansi bisnisnya.

Direktur Adaro Minerals Wito Krisnahadi mengatakan dana USD1,1 miliar tersebut akan dibiayai dari ekuitas dan juga pinjaman bank.

 BACA JUGA:Adaro Energy (ADRO) Targetkan Produksi Batu Bara 60 Juta Ton di 2022

Dia menjelaskan kalau saat ini manajemen ADMR sudah berkomunikasi dengan beberapa bank untuk membiayai proyek tersebut.

“Kita saat ini sudah mendapatkan soft commitment dimana bank-bank tersebut sudah stand by untuk ready membiayai proyek ini,” ujarnya dikutip Rabu (14/6/2022).

Adapun Direktur Adaro Minerals Heri Gunawan mengatakan selain untuk proyek smelter, ada tambahan untuk capex dalam rangka pengembangan tambang.

Di mana hal ini guna meningkatkan kapasitas infrastruktur tambang.

Selain itu, ADMR juga akan menggunakan capex untuk pengembangan tahap awal konsesi tambang yang ada.

Dia pun menyebut ADMR membutuhkan capex untuk pengembangan 3 konsesi tambang.

“Untuk pendanaan sendiri memang kita akan lihat optimal capital struktur yang optimal lah kita akan menggunakan kombinasi debt dan equity,” kata Heri.

Diketahui, ADMR memang tengah membangun smelter di kawasan industri Kalimantan Utara dengan kemampuan produksi Aluminium hingga 1,5 juta ton per tahun. Fase pertama pembangunan smelter ditargetkan dapat rampung pada kuartal pertama tahun 2025.

Pada fase pertama ini kapasitas produksi smelter ditargetkan dapat mencapai 500.000 ton per tahun. Sementara untuk fase kedua diestimasikan rampung pada kuartal IV/2026 dengan tambahan kapasitas produksi sebanyak 500.000 ton.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya