Pembaruan data pun terus dilakukan, apalagi ada peristiwa pandemi COVID-19.
"Kita sudah ada datanya tapi harus kita update lagi. Karena dengan kejadian Covid terus dengan kejadian sekarang ini kan masih berubah tuh, ada perubahan, nah itu harus kita update," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat sebanyak 6,1 juta penerima subsidi listrik tidak tepat sasaran.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi mmerinci, subsidi listrik saat ini dinikmati pelanggan rumah tangga 450 VA dan 900 VA yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Sekitar 24,3 juta pelanggan 450 VA terdapat, sekitar 9,5 juta pelanggan yang masuk dalam DTKS.
Agung menambahkan, dari 14,8 juta pelanggan 450 VA Non DTKS telah dilakukan survei untuk 12,2 juta, hasilnya sekitar 50,1 persen yang berhak menerima subsidi, dan sekitar 49,9 persen atau 6,1 juta pelanggan tidak tepat sasaran.
"Angka ini berpotensi bertambah sampai survei dilakukan seluruhnya," pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)