Rupiah Nyaris Rp15.000/USD, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

Advenia Elisabeth, Jurnalis
Senin 19 September 2022 17:37 WIB
Kurs Rupiah melemah. Foto: Ilustrasi Okezone
Share :

JAKARTA - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hari ini ditutup melemah. Kurs Rupiah melemah 23 poin atau 0,15% ke level Rp14.977,5 per dolar AS. Sedangkan, indeks dolar AS menguat 0,24% ke 110,04.

Pengamat Pasar Uang Ibrahim Assuaibi mengatakan, pergerakan nilai tukar rupiah ini diproyeksikan ke arah Rp15.000. Hal ini di dorong oleh rencana Bank Sentral Amerika Serikat yang akan mengumumkan kenaikan suku bunganya.

"Pasti akan ke arah Rp15.000 karena tanggal 21 dan 22 itu bank sentral Amerika akan mengumumkan kenaikan suku bunga. Kenaikan suku bunganya itu yang tadinya 50 basis poin sampai 75 basis poin sekarang berubah setelah inflasinya tidak sesuai dengan ekspektasi," ujar Ibrahim saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Senin (19/9/2022).

Menurut Ibrahim, hal itulah yang sebenarnya membuat arus modal asing keluar. Sebab, jika seandainya Bank Sentral Amerika menaikkan suku bunga 75 basis poin, maka modal asing akan kembali ke Amerika apalagi ada indikasi Bank Sentral Amerika akan menaikkan suku bunga sampai 4% tahun depan.

"Artinya ini akan berpengaruh terhadap pelemahan mata uang Rupiah," tegasnya.

Oleh karena itu, kata Ibrahim, jika seandainya Bank Sentral Amerika benar menaikkan suku bunganya sampai 4% berarti Bank Indonesia pun juga harus cepat menaikkan suku bunganya.

"Kemarin memang Bank Indonesia tidak akan menaikkan suku bunga tetapi pada saat desas-desus kenaikan harga BBM Bank Indonesia itu sudah kembali dulu menaikkan suku bunga, tujuannya untuk menahan laju inflasi sebenarnya," paparnya.

Namun, lanjut Ibrahim, rupanya dengan bank Indonesia menaikkan suku bunga tidak sertamerta inflasi akan rendah. Buktinya, pemerintah mengintruksikan kepada Pemerintah Daerah untuk membantu menanggulangi inflasi yakni dengan cara subsidi.

"Di sinilah bank Indonesia dalam pertemuan ke depan harus menaikkan suku bunganya lagi. Apakah suku bunganya 25 basis poin atau 50 basis poin karena jangan sampai suku bunga Indonesia kalah dengan suku bunga di Amerika," jelasnya.

Sebab, diterangkan Ibrahim, apabila suku bunga Amerika lebih besar dari Indonesia, maka investor-investor asing yang sebelumnya melakukan pembelian obligasi di Indonesia, mereka akan kabur dan balik ke Amerika.

"Inilah yang membuat indeks dolar akan terus mengalami penguatan sehingga pada saat dollar mengalami penguatan pasti rupiah akan tergerus.

Di saat seperti ini, salah satu caranya, bank Indonesia menaikkan suku bunganya," pungkas pengamat pasar uang itu.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya