Sri Mulyani: APBN 2023 Harus Bisa Menahan Berbagai Shock yang Terjadi

Michelle Natalia, Jurnalis
Rabu 28 September 2022 08:02 WIB
Sri Mulyani ingin APBN 2023 mampu menahan shock akibat gejolak ekonomi (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, APBN 2023 harus mampu diandalkan dalam menahan berbagai shock yang timbul akbibat gejolak ekonomi. Saat ini pemerintah dan DPR telah mencapai kesepakatan atas postur maupun draft RUU APBN Tahun Anggaran 2023.

Dalam hal ini, Pemerintah bersama dengan DPR juga bersepakat menetapkan UU APBN TA 2023 diarahkan untuk meningkatkan produktivitas nasional dan menjaga keberlanjutan keuangan negara agar semakin kuat menghadapi guncangan di tengah ketidakpastian perekonomian global dengan tetap mengoptimalkan peran APBN sebagai instrumen untuk melindungi seluruh masyarakat.

“Dengan konteks ini, kita menyadari bahwa penyusunan APBN 2023 harus tetap menjadi instrumen yang bisa diandalkan dan dioptimalkan, baik di dalam menahan berbagai shock yang terjadi, agar kita bisa terus melindungi rakyat kita dari sisi daya beli mereka dan melindungi perekonomian kita agar tetap bisa momentum pemulihan berjalan. Namun di dalam menjalankan tugas melindungi rakyat dan melindungi ekonomi, APBN tetap juga harus dijaga kesehatan dan keberlanjutannya,” ungkap Sri Mulyani Indrawati dalam Rapat Kerja Badan Anggaran DPR terkait Pembicaraan Tingkat I/Pembahasan RUU tentang APBN TA 2023 di Jakarta, dikutip Rabu (28/9/2022).

Dalam kesempatan tersebut, Sri juga mengatakan bahwa DPR bersama Pemerintah telah menyepakati pelaksanaan konsolidasi fiskal pada tahun 2023. Berdasarkan laporan panitia kerja mengenai asumsi dan defisit APBN, diketahui bahwa defisit disepakati kembali turun di bawah 3% sebagaimana UU Keuangan Negara yakni 2,84%, sesudah tiga tahun dihadapkan pandemi dan memiliki konsekuensi menyebabkan defisit melonjak.

Dia menilai, keputusan untuk melakukan konsolidasi fiskal ini merupakan keputusan yang antisipatif dan strategis. Selain itu, Pemerintah akan sangat waspada terhadap pengelolaan defisit dan pembiayaan utang tersebut.

“Dengan kenaikan suku bunga dan juga gejolak sektor keuangan serta nilai tukar, maka defisit yang lebih rendah memberikan potensi keamanan bagi APBN dan perekonomian kita,” jelas Sri.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya