Sementara itu, akun resmi @KAI121 "Data penumpang aman dan hanya dipergunakan untuk kepentingan boarding ya Kak. KAI juga mengimplementasikan Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI) dan telah memiliki sertifikat ISO 27001.|1," tulis akun resmi KAI.
Lebih lanjut, KAI menjelaskan bahwa bagi penumpang yang tidak bersedia menggunakan fasilitas Face Recognition (FR) nantinya masih dapat boarding secara manual.
Sebelumnya, VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan, Face Recognition Boarding Gate tersebut bertujuan untuk mempermudah pelanggan KA Jarak Jauh yang ingin naik kereta api, tanpa perlu repot-repot menunjukan berbagai dokumen seperti boarding pass fisik, e-boarding pass, KTP, ataupun dokumen vaksinasi.
"Fasilitas Face Recognition Boarding Gate di Stasiun Bandung dalam rangka memastikan dan menyempurnakan layanan inovatif terbaru dari KAI ini. Ditargetkan pada awal tahun 2023, layanan ini sudah bisa diterapkan di seluruh stasiun KA Jarak Jauh di berbagai daerah," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (30/9/2022).
Joni menjelaskan, Face Recognition Boarding Gate merupakan fasilitas layanan boarding yang dilengkapi dengan kamera yang berfungsi untuk mengidentifikasi dan memvalidasi indentitas seseorang melalui wajah yang datanya sudah diintegrasikan dengan data tiket kereta yang dimiliki hingga status vaksinasi pelanggan.
Lebih lanjut, Untuk menikmati fasilitas terebut, pelanggan harus melakukan satu kali registrasi di awal yang berlaku untuk selamanya. "Registrasi dilakukan dengan menempelkan e-KTP pada alat e-KTP Reader kemudian menempelkan jari telunjuk kanan atau kiri pada pemindai yang ada di e-KTP reader," katanya.
(Feby Novalius)