Ketua IMF: Negara Emerging Market dan Berkembang Paling Rentan

Fayha Afanin Ramadhanti, Jurnalis
Jum'at 14 Oktober 2022 08:16 WIB
IMF sebut negara emerging market dan berkembang paling rentan (Foto: Reuters)
Share :

JAKARTA – IMF menilai negara emerging market dan berkembang adalah yang paling rentan terdampak krisis global. Di tengah ketidakpastian global, negara emerging market dan berkembang dilanda penguatan dolar, biaya pinjaman yang tinggi dan arus keluar modal, pukulan tiga kali yang berat bagi negara-negara dengan tingkat utang yang tinggi.

"Dalam lingkungan ini, kita juga harus mendukung negara emerging market dan berkembang yang rentan," kata Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva dilansir dari Antara, Jumat (14/10/2022).

Menurut data IMF, lebih dari seperempat negara berkembang telah gagal atau memiliki perdagangan obligasi pada tingkat yang tertekan. 60% negara berpenghasilan rendah berada dalam, atau berisiko tinggi, kesulitan utang, menurut IMF.

Georgieva mengatakan guncangan berulang dan kemunduran pertumbuhan menimbulkan pertanyaan yang lebih besar: "Apakah kita mengalami pergeseran ekonomi mendasar dalam ekonomi dunia, dari dunia yang relatif dapat diprediksi dan stabil, ke ketidakpastian dan volatilitas yang lebih besar?"

Untuk pembuat kebijakan, kata Georgieva, ini adalah waktu yang jauh lebih kompleks, yang membutuhkan tangan yang mantap pada tuas kebijakan. "Harga kesalahan langkah kebijakan, harga komunikasi yang buruk tentang niat kebijakan, sangat tinggi."

Ketua IMF mendesak para pembuat kebijakan untuk menurunkan inflasi, menerapkan kebijakan fiskal yang bertanggung jawab, dan menjaga stabilitas keuangan.

"Jika kita ingin membantu orang dan melawan inflasi, kita harus memastikan bahwa kebijakan fiskal dan moneter berjalan beriringan. Ketika kebijakan moneter mengerem, kebijakan fiskal tidak boleh menginjak pedal gas -- itu akan membuat perjalanan yang sangat berbahaya," kata dia.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya