Singgung Inflasi, Luhut Bahas Serangan ke Jembatan Crimea

Feby Novalius, Jurnalis
Senin 17 Oktober 2022 11:26 WIB
Inflasi Melesat karena Ketegangan Geopolitik dan Harga Komoditas. (Foto: Okezone.com/Freepik)
Share :

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan membeberkan kondisi kondisi perekonomian dunia saat ini. Di mana tingginya harga komoditas terutama energi dan pangan memicu kenaikan inflasi di berbabagi negara dunia.

Menurut data Luhut, inflasi Rusia paling tinggi mencapai 13,7%. Di bawahnya ada Jerman dan EU sebesar 10%. Inggris 9,9%, brazil 8,7%, Meksiko 8,7% dan Amerika Serikat 8,2%.

Baca Juga: Inflasi Oktober Diprediksi 0,05%, Kenaikan Harga BBM Masih Jadi Biang Kerok

Menurut Luhut ini tantangan ekonomi di mana pandemi belum sepenuhnya berakhir, dunia sudah dihadapkan lagi dengan tantangan perang Rusia-Ukraina.

"Intensitas perang Rusia-Ukraina meningkat. Rusia kembali meluncurkan serangan ke kota-kota Ukraina sebagai retaliasi serangan ke Jembatan Crimea," kata Luhut dalam paparannya, Senin (17/10/2022).

Baca Juga: Inflasi AS Turun Jadi 8,2% pada September 2022

Ketidakpastiaan ini pun membuat volatilitas harga komoditas yang meningkat pada tingkat harga yang tetap tinggi. Di mana harga minyak mentah kembali meningkat mendekati USD100 per barel, sementara harga komoditas ekspor utama Indonesia mengalami tren penurunan.

"Ini juga memicu kenaikan suku bunga terutama negara maju dan capital outflow di berbagai negara," ujarnya.

Selain sektor keuangan, aktivitas kinerja sektor riil-manufaktor global juga mengalami penurunan. PMI Manufaktur September 2022 turun menjadi 49,8. Di mana Juli 51,1 kemudian Agusutus turun menjadi 50,3 dan September menjadi 49,8.

Melihat data tersebut, prediksi pertumbuhan ekonomi dunia juga mengalami revisi ke bawah. Proyeksi ekonomi global tahun ini mencapai 3,2% dan turun di 2023 menjadi 2,7%.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya