Intip 'Harta Karun' EBT Indonesia, Berpotensi Ekspor Listrik ke Singapura

Fayha Afanin Ramadhanti, Jurnalis
Selasa 18 Oktober 2022 10:33 WIB
Intip Harta Karun EBT Indonesia (Foto: Kementerian ESDM)
Share :

JAKARTA - Mengintip potensi harta karun Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia. Menurut catatan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Indonesia memiliki potensi 3.600 sampai 3.700 gigawatt EBT.

Sementara itu, kebutuhan listrik Indonesia hingga 40 tahun ke depan hanya 700 megawatt (mw). Indonesia memiliki target penggunaan EBT 23% pada 2025.

Menurut Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana, pengembangan EBT diprediksi bisa mendatangkan devisa bagi negara dengan mengekspor listrik ke sejumlah negara, termasuk negara tetangga Singapura.

"Tetapi kalau ditanya, kita punya potensi yang besar yang beragam dan tersebar," ujar Dadan dalam diskusi virtual bertajuk Mempercepat Penurunan Emisi, Meraih Devisa, Selasa (18/10/2022).

BACA JUGA:Perpres Terbit, Investasi EBT di RI Meningkat 

Namun, dia memastikan, wacana ekspor listrik tersebut belum akan direalisasikan dalam waktu dekat. Di sisi lain, pengembangan EBT terus dilakukan di Indonesia, mengingat sejumlah pelaku industri dan juga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) mengisyaratkan penggunaan listrik hijau untuk proses produksinya.

"Angkanya memang tidak bisa dikurangkan langsung karena yang kita butuhkan bukan megawatt, tetapi satuan listriknya dalam satuan kWh," sambungnya.

Dadan menjelaskan, untuk ekspor listrik bisa saja dibangun hub sebagai penyalur ekspor yang energi listriknya bisa diambil dari mana saja karena Indonesia memiliki banyak sumber panas bumi.

"Ini kan bukan pikiran untuk dilakukan tahun depan. Singapura saya rasa juga tidak berpikir tahun depan ini seperti apa. Tetapi ini proses-proses jangka panjang untuk memastikan bahwa Singapura mendapatkan listrik bersih dan handal, dan kita juga punya keinginan yang sama seperti itu di dalam negeri," katanya.

 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya