JAKARTA – Ada empat negara yang berkomitmen hapus utang Indonesia sebesar Rp5 Triliun.
Di mana negara itu yakni AS, Jerman, Italia, dan Australia.
Di mana penghapusan utang tersebut tentu dicapai melalui kesepakatan dari keempat negara.
Sementara itu, utang luar negeri (ULN) Indonesia juga dikabarkan turun.
Dirangkum Okezone, Sabtu (22/10/2022), berikut fakta negara hapus utang RI Rp5 triliun dan ULN turun jadi Rp6.148 triliun:
1. Alasan Penghapusan Utang
Staf Khusus Menteri Keuangan (Menkeu) Yustinus Prastowo menyatakan bahwa penghapusan utang keempat negara dicapai melalui restrukturisasi pinjaman.
"Sebanyak 4 negara kreditur berkomitmen menghapus utang Indonesia lewat skema konversi atau debt swap. Konversi utang yang disepakati adalah ke dalam bentuk program/proyek yang harus dilaksanakan oleh pemerintah RI," jelasnya dalam akun Twitter pribadinya @prastow.
2. Konversi Utang dari 4 Negara Kreditur
Dari konversi utang ini akan ada proyek yang dijalankan.
Misalnya, dari kreditur Jerman digunakan untuk proyek pendidikan, edukasi, kesehatan, dan global fund. Sedangkan Australia untuk kesehatan.
Adapun kreditur AS untuk tropical forest dan Italia untuk proyek housing and settlement.
3. Total Kumulatif Konversi Utang yang Disepakati
Menurut Prastowo, total kumulatif nilai komitmen debt swap yang disepakati dengan kreditor bilateral adalah eq USD334,94juta (utang yang akan dihapus).
Menurutnya, total kumulatif nilai komitmen debt swap yang disepakati dengan kreditor bilateral adalah eq USD334,94juta (utang yang akan dihapus).
4. Kontribusi Pemerintah
Sebagai bentuk komitmen terhadap pelaksanaan kegiatan yang disepakati, Prastowo mengungkapkan bahwa pemerintah juga turut berkontribusi untuk melaksanakan kegiatan tersebut dengan nilai setara USD215,35 juta atau Rp3,33 triliun.
Hal tersebut menurutnya merupakan cara untuk meneguhkan komitmen dengan sungguh-sungguh.
"Jadi jelas penghapusan utang ini memang menimbulkan konsekuensi, namun konsekuensi yang baik," katanya.
"Sejalan dengan semangat PBB: ketimbang digunakan membayar utang, lebih baik uangnya dipakai untuk berinvestasi dalam ketahanan iklim, infrastruktur berkelanjutan, dan transisi hijau perekonomian," tandasnya.
5. ULN Indonesia Turun
Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Junanto Herdiawan mengungkapkan bahwa utang luar negeri (ULN) Indonesia pada akhir Agustus 2022 tercatat sebesar USD397,4 miliar atau setara Rp6.148,9 triliun, turun (kurs Rp15.473 per dolar AS) dibandingkan dengan posisi ULN pada bulan sebelumnya sebesar USD400,2 miliar atau setara Rp6.192 triliun.
"Perkembangan tersebut disebabkan oleh penurunan ULN sektor publik (Pemerintah dan Bank Sentral) maupun sektor swasta. Secara tahunan, posisi ULN Agustus 2022 mengalami kontraksi sebesar 6,5% (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada bulan sebelumnya yang sebesar 4,1% (yoy)," ujar Junanto.
6. BI Optimistis ULN RI Sehat
BI menilai struktur ULN Indonesia tetap sehat dan terkendali, ditunjukkan oleh ULN Indonesia yang tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang, dengan pangsa mencapai 87,1% dari total ULN.
ULN Indonesia pada Agustus 2022 terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tetap terjaga di kisaran 30,4%, hal ini dikatakan menurun dibandingkan rasio pada bulan sebelumnya sebesar 30,7%.
(Zuhirna Wulan Dilla)