JAKARTA – PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) menunjukkan kinerja impresif pada kuartal III-2022. IATA mencatatkan pendapatan sebesar USD137,62 juta untuk tahun berjalan. Pendapatan ini melonjak 182,89% secara year-on-year (yoy).
Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo mengapresiasi kinerja MNC Energy Investments yang terus mencatatkan peningkatan signifikan.
“Well done IATA team (PT MNC Energy Investments Tbk). Revenue pada kuartal III-2022 meningkat 183% secara YoY ke USD137,6 juta sedangkan net income untuk periode yang sama naik 345% ke USD44,9 juta,” ujar Hary, Senin (24/10/2022).
Baca Juga: MNC Energy Investments (IATA) Raup Laba Bersih Rp702,4 Miliar, Meroket 344%
Kenaikan tajam juga dapat dilihat jika dibandingkan dengan total pendapatan pada kuartal yang sama tahun lalu, dari USD24,80 juta di kuartal III-2021 menjadi USD53,97 juta di kuartal III-2022 atau sebesar 117,61%.
Melesatnya kinerja IATA merupakan hasil dari langkah strategis Perseroan yang mengalihkan fokus bisnisnya menjadi perusahaan yang bergerak di bidang energi dan investasi dengan mengakuisisi PT Bhakti Coal Resources (BCR).
BCR merupakan perusahaan induk yang mengelola 8 Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, dimana 3 IUPnya sudah dalam tahap produksi dan IUP lainnya ditargetkan untuk beroperasi secara bertahap mulai tahun depan. Mendekati akhir tahun 2022, IATA terus menggenjot output produksi batu bara.
Hingga akhir September 2022, Perseroan telah memproduksi lebih dari 3 juta metric ton (MT), lebih tinggi 64,1% dari produksi tahun lalu yang hanya 1,8 juta MT. IATA menargetkan produksi sebanyak 10 juta MT tahun depan dan akan terus meningkat seiring bertambahnya cadangan terbukti hasil eksplorasi. IATA optimis cadangan batu bara untuk semua IUP setidaknya mencapai 600 juta MT.