Defisit neraca perdagangan kedua negara, lanjut Luhut, diprediksi sekitar USD500 juta atau kurang pada tahun ini.
"Jadi kalau orang katakan kita didikte China, sama sekali tidak benar. Apalagi dengan angka-angka ini. Jadi yang ingin saya sampaikan, apapun bentuk kerja sama Tiongkok di Indonesia itu kita lakukan betul kerja sama yang saling menguntungkan," jelasnya.
Adapun Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk RI Lu Kang menyebut kerja sama ekonomi antara kedua semakin erat.
Dia mengaku optimis perusahaan-perusahaan Tiongkok bisa ikut meningkatkan level industri Indonesia dan mewujudkan visi Indonesia Emas.
"Investasi Tiongkok sudah mengakar kuat, seperti pohon besar yang menghasilkan buah melimpah. Ini tidak lepas dari perhatian pemerintah dan kepedulian masyarakat Indonesia," kata Dubes Lu Kang.
(Zuhirna Wulan Dilla)