Produksi AS Naik, Harga Minyak Dunia Merosot

Noviana Zahra Firdausi, Jurnalis
Selasa 01 November 2022 07:15 WIB
Harga minyak dunia turun (Foto: Ilustrasi Reuters)
Share :

JAKARTA - Harga minyak dunia merosot pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB). Harga minyak dunia turun di tengah ekspektasi bahwa produksi AS dapat naik.

Patokan global minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Desember kehilangan 94 sen atau 0,98% menjadi USD94,83 per barel di London ICE Futures Exchange. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember turun USD1,37 atau hampir 1,6% menjadi USD86,53 per barel di New York Mercantile Exchange, demikian dilansir dari Antara, Selasa (1/11/2022).

Meskipun turun pada hari Senin (31/10), harga minyak mencetak kenaikan pada bulan ini, sebagian didorong oleh keputusan pengurangan produksi utama yang diumumkan oleh Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, yang secara kolektif dikenal sebagai OPEC+.

Kedua harga acuan minyak mencatat kenaikan bulanan pertama mereka sejak Mei. Pada bulan Oktober, menurut Dow Jones Market Data, WTI menguat 8,9%, sementara Brent terangkat 7,8%. Produksi minyak di Amerika Serikat naik menjadi hampir 12 juta barel per hari pada bulan Agustus, tertinggi sejak awal pandemi COVID-19, data bulanan pemerintah menunjukkan.

Presiden AS Joe Biden akan meminta perusahaan minyak dan gas untuk menginvestasikan sebagian dari rekor keuntungan mereka dalam menurunkan biaya bagi keluarga Amerika, kata seorang pejabat Gedung Putih.

Biden akan meminta Kongres untuk mempertimbangkan mewajibkan perusahaan-perusahaan minyak membayar denda pajak dan menghadapi pembatasan lain, kata pejabat itu. Presiden sebelumnya telah mendorong perusahaan-perusahaan minyak untuk meningkatkan produksi daripada menggunakan keuntungan untuk pembelian kembali saham dan dividen.

Pemerintah juga mengandalkan pelepasan pasokan dari Cadangan Minyak Strategis (SPR) untuk meredakan krisis pasokan. Sekitar 1,9 juta barel dilepaskan dari SPR pekan lalu sebagai bagian dari rencana pemerintah melepas 180 juta barel.

OPEC pada hari Senin (31/10) menaikkan perkiraan untuk permintaan minyak jangka menengah dan panjang serta mengatakan investasi 12,1 triliun dolar AS untuk memenuhi permintaan ini meskipun ada transisi energi.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya