JAKARTA - Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) mencatat pembengkakan anggaran atau cost overrun pada proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Nilai mencapai USD1,449 miliar atau setara Rp21,7 triliun.
Rilis nilai cost overrun dikonfirmasi langsung Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo atau Tiko saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI.
Baca Juga: Progres Kereta Cepat Jakarta-Bandung Capai 80%, Halim-Tegalluar Sudah Tersambung
Tiko menyebut, berdasarkan perhitungan BPKP pembengkakan anggaran KCJB mencapai USD1,449 miliar dari total anggaran mega proyek itu sebesar USD7,5 miliar atau setara Rp117 triliun. Total anggaran pembangunan KCJB ini sudah digabungkan dengan nilai cost overrun.
"Total hitungan kami setelah dua kali asersi BPKP ada di angka (cost overrun) USD1,449 miliar. Sehingga total project cost menjadi USD7,5 miliar," ungkap Tiko, Rabu (2/11/2022).
Baca Juga: Siapa yang Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya? Ini Kata Menhub
Tiko menjelaskan anggran KCJB sebelumnya berada di angka USD6 miliar. Hanya saja, dalam realisasi konstruksinya konsorsium hidahapkan dengan sejumlah tantangan dan permasalahan, sehingga anggaran membengkak hingga di angka USD1,449 miliar.
"Saya jelaskan USD6 miliar dulu, perhitungan cost itu ada 3 hal utama, pertama aspek geografis pembangunan. Karena memang ternyata ada tantangan di lapangan itu lebih berat dari yang dibayangkan," tutur dia.