JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat minat masyarakat beli reksa dana masih tinggi. Namun, terjadi penurunan kinerja pada sektor reksa dana.
Hal itu tercermin dari menurunnya nilai aktiva bersih (NAB) sebesar 1,14% month to date (mtd) per 25 Oktober 2022. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Inarno Djajadi mengatakan, nilai aktiva bersih reksa dana per 25 Oktober 2022 tercatat sebesar Rp524,61 triliun, serta aksi penjualan bersih atau net redemption sebesar Rp7,67 triliun mtd.
Sementara itu, secara year to date (ytd), nilai aktiva bersih reksa dana turun sebesar 9,31%. Sedangkan, net redemption masih tercatat sebesar Rp61,66 triliun ytd.
“Namun, minat masyarakat untuk melakukan pembelian reksa dana masih tinggi, ditandai dengan subscription sebesar Rp777,86 triliun,” kata Inarno dalam konferensi pers, Kamis (3/11/2022).
Sebelumnya, berdasarkan data OJK, reksa dana merupakan instrumen investasi yang saat ini digandrungi oleh para investor milenial. OJK menyebut, pertumbuhan investor tertinggi dicatatkan oleh investor reksa dana dan mayoritas masih didominasi oleh investor berusia di bawah 30 tahun.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK, Mirza Adityaswara menegaskan bahwa, pihaknya terus memantau industri reksa dana secara berkelanjutan.
“Hal itu untuk memastikan redemption di industri reksa dana dapat tetap berjalan teratur, di tengah gejolak suku bunga pasar dan meningkatnya risiko likuiditas di pasar keuangan,” ungkap Mirza.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)