Perdagangan Perdana, Harga Saham Ketrosden Triasmitra (KETR) Naik 20%

Cahya Puteri Abdi Rabbi, Jurnalis
Kamis 10 November 2022 10:07 WIB
Saham KETR alami kenaikan (Foto: Shutterstock)
Share :

JAKARTA - Perdagangan perdana harga saham PT Ketrosden Triasmitra Tbk (KETR) naik 20% ke level Rp360. KETR resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), hari ini (10/11/2022).

Hingga pukul 09.05 WIB, harga saham KETR naik 13,33% atau 40 poin ke level Rp340, dengan volume saham yang diperdagangkan tercatat 57,15 juta, dan nilai transaksi mencapai Rp20,04 miliar. Sedangkan frekuensinya sebanyak 6.368 kali.

"Diharapkan dengan masuk di Bursa Efek Indonesia, perseroan dapat meningkatkan ekspansi usaha, tata kelola, kapasitas pendanaan dan prinsip keterbukaan yang lebih baik sebagai perusahaan publik," kata CEO Triasmitra Group Titus Dondi dalam keterangan resminya, Kamis (10/11/2022).

Dalam IPO, perseroan menawarkan saham sebanyak 426,20 juta saham atau setara 15% dari modal disetor dan ditempatkan. Adapun, harga penawaran yang ditetapkan sebesar Rp300 per saham.

Seluruh dana hasil penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), akan digunakan untuk modal kerja perseroan dan entitas usaha perseroan.

Di mana, sekitar 10% akan digunakan untuk membiayai kegiatan operasional proyek untuk segmen bisnis developer, kontraktor serta jasa pemeliharaan dan pengelolaan jaringan telekomunikasi sehingga menghasilkan suatu progress.

Pada prospektus yang diterbitkan, pembiayaan operasional perseroan yang dimaksud antara lain, biaya pegawai yang melakukan patroli kabel, biaya bahan bakar minyak (BBM) untuk untuk kendaraan patroli kabel darat dan kapal patroli kabel laut, biaya restorasi kabel, serta biaya pembelian alat-alat seperti cable tracker, Optical Time-Domain Reflectometer (OTDR), power meter, splicer, radio komunikasi dan alat navigasi, juga teropong.

Selanjutnya, sekitar 90% dari dana hasil IPO akan digunakan sebagai modal tambahan anak perusahaan yakni PT Triasmitra Multiniaga Internasional (PT TMI) dengan alokasi, sekitar 10% akan digunakan sebagai modal kerja, untuk membiayai kegiatan operasional proyek untuk segmen bisnis developer yaitu dalam bentuk biaya penggelaran, pembelian material kabel, pembayaran tenaga kerja kontrak, dan perizinan.

Serta 80% lainnya akan digunakan sebagai tambahan modal untuk anak perusahaan yang dimiliki secara tidak langsung oleh perseroan, yakni PT Jejaring Mitra Persada (PT JMP) dan akan dicatat sebagai penyertaan modal melalui PT TMI.

"Semoga usaha memajukan bangsa dan negara khususnya di bidang telekomunikasi ini, menjadi salah satu upaya dalam rangka dan mewujudkan cita-cita pahlawan bangsa yang telah berjasa dalam perjuangan negara," pungkas Titus.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya