Berdasarkan data Bank Indonesia, NPI pada kuartal II-2022 mencatat surplus sebesar USD2,4 miliar. Surplus NPI tersebut turut mendorong meningkatnya surplus transaksi berjalan atau current account menjadi USD3,9 miliar setara 1,14% terhadap produk domestik bruto (GDP) pada kuartal II 2022.
"Anda bisa lihat yang satu ini, pertumbuhan ekonomi, inflasi rendah, hingga utang pemerintah rendah, yang satu ini sangat penting disebut beberapa orang di negara ini berpikir bahwa mereka (Indonesia) punya banyak utang. Kami adalah salah satu negara dengan utang terendah di antara anggota negara G20," pungkas Luhut.
(Feby Novalius)