Di sisi lain, pergerakan IHSG yang positif pada pekan ini juga akan tertopang perkembangan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika. Ia menjelaskan data inflasi Oktober yang lebih rendah dari ekspektasi dan memberikan sinyal bahwa inflasi di Amerika sudah melewati masa puncaknya diprediksi akan membuat nilai tukar dolar Amerika terhadap mata uang utama lainnya kembali melemah. Adapun pelemahan tersebut tidak terlepas dari ekspektasi bahwa The Fed akan lebih lunak dalam menaikan suku bunga acuan.
Sementara itu, sentimen penopang lainnya dari sisi eksternal yakni ekspektasi Bank Sentral Amerika yang akan menurunkan keagresifannya dalam menaikkan suku bunga acuan
"Pada pertemuan yang akan dilaksanakan oleh bank sentral Amerika pada pertengahan Desember nanti, The Fed diprediksikan hanya akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin menjadi 5.25% setelah dalam empat pertemuan sebelumnya menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 bps secara berturut-turut," jelas Mino.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)