JAKARTA - Pemerintah mendorong percepatan pembangunan infrastruktur demi peningkatan daya saing.
Infrastruktur menjadi pondasi bagi Indonesia untuk berkompetisi di kancah internasional sekaligus menciptakan multiplier effect yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Bahkan menurut Presiden Joko Widodo (Jokowi), pembangunan infrastruktur yang masif menjadi modal Indonesia untuk meningkat menjadi negara maju, dari yang sebelumnya negara berkembang.
BACA JUGA:RI-Korsel Jalin Kerjasama Pembangunan Infrastruktur Hijau
Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Konstruksi Kementerian PUPR Yudha Mediawan mengatakan, keberhasilan pembangunan infrastruktur sangat ditentukan oleh pasokan sumber daya material dan peralatan konstruksi. Oleh karenanya pembenahan terhadap tata kelola rantai pasok material dan peralatan konstruksi terus dilakukan untuk memastikan ketersediaannya baik dari segi kuantitas dan kualitas.
“Dalam berbagai kesempatan, Bapak Presiden RI menekankan upaya mengurangi penggunaan bahan konstruksi impor selama kebutuhan spesifikasi dapat dipenuhi dalam negeri atau produk tersebut masih bisa diproduksi di dalam negeri, sehingga pembangunan infrastuktur yang masif dapat mendongkrak industrialisasi dalam negeri," ujar Yudha dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Kamis (17/11/2022).
Produksi Dalam Negeri (PDN) menjadi perhatian yang serius. Berbagai produk dalam negeri seperti kebutuhan produk baja, aspal serta berbagai kebutuhan material dan bahan baku lainnya harus disediakan sehingga sektor konstruksi bisa berkontribusi dalam menurunkan defisit neraca transaksi berjalan dan defisit neraca perdagangan Indonesia.