Menurut Rhenald, trust recession juga terjadi karena adanya mistrust pada masyarakat.
“Ya Anda percaya sendiri sih bahwa resesi itu membuat Anda sulit, you are what you believe, Anda adalah apa yang Anda percaya. Karena Anda percaya Anda akan susah, ya sudah perilaku Anda akan susah,” jelasnya.
Rhenald juga mengatakan bahwa resesi terdiri dua macam, yaitu economic recession seperti yang dialami Inggris dan Trust Recession seperti yang dipikirkan masyarakat.
Dia berpesan untuk jangan gegabah dan tetap bangun kepercayaan, baik akan atau tidak terjadi resesi. Jangan sampai perusahaan menghentikan investasi.
Contohnya seperti pabrik Sido Muncul yang lebih memilih untuk tetap membangun pabrik dibanding menyimpan uang di bank yang pada saat itu suku bunganya melejit dari 15% menjadi 72%.
”Ya mereka tidak dapat bunga 72%, tetapi beberapa tahun kemudian kita menyaksikan, ternyata perusahaan jamu yang lain semua sudah hilang. Mereka yang tidak investasi karena tiarap, karena istirahat, karena sayang dengan uangnya, akhirnya tidak kita lihat,” pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)