Serta penambahan kapasitas pada proyek Salak Binary sebesar 15 megawatt, yang ditargetkan dapat beroperasi komersial atau commercial operation date (COD) pada 2023 mendatang.
“Kami telah bertahan dengan baik melewati serangkaian siklus pada industri petrokimia. Saat ini menguji ketahanan konsolidasi bisnis pilar yang lebih kuat, seiring dengan kinerja yang stabil pada segmen energi,” tutur Pandu.
Sebagai informasi, hingga kuartal III 2022, BRPT mengantongi pendapatan sebesar USD2,37 miliar atau naik 2,75% dari periode yang sama tahun lalu sebesar USD2,31 miliar. Sebaliknya, laba bersih BRPT turun menjadi hanya sebesar USD11,29 juta, dari sebelumnya sebesar USD100,58 juta. Adapun, posisi EBITDA perseroan tercatat sebesar USD360 juta pada sembilan bulan pertama tahun 2022.
“Ini merupakan hasil dari keputusan kami untuk bertransformasi menjadi perusahaan yang memiliki pertumbuhan yang lebih terdiversifikasi,” pungkas dia.
(Zuhirna Wulan Dilla)