Sempat Menolak, Mendag Akhirnya Beri Izin Impor Beras 500 Ribu Ton

Advenia Elisabeth, Jurnalis
Rabu 07 Desember 2022 13:10 WIB
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan. (Foto: MPI)
Share :

JAKARTA - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan telah menandatangani surat izin impor beras sebanyak 500 ribu ton.

Dengan demikian, Bulog dapat mendatangkan beras kapan pun saat diperlukan.

"Saya sudah taken surat perintah dari Menko (Menteri Koordinator Bidang Perekonomian), dari Bulog meminta agar segera diizinkan impor, maka saya sudah beri izin untuk impor datangkan beras sebanyak 500 ribu ton kapan pun diperlukan, sekarang sudah dipesan, karena Bulog pelaksananya," ujar Mendag saat ditemui awak media di Kantor Kementerian Perdagangan, Rabu (7/12/2022).

Dia mengaku sebelumnya tidak setuju dengan rencana impor beras ini.

Bahkan dia menyebut telah menolak rapat dua kali untuk membahas ini.

Pasalnya, menurut data Kementerian Pertanian stok beras surplus.

"Rapat dua kali saya tolak, karena datanya surplus," ucapnya.

Namun, setelah Ratas (Rapat Terbatas) dengan Kementerian dan Lembaga pangan terkait yang di pimpin Presiden langsung, di paparkan bahwa kondisi pasokan beras di Perum Bulog sudah sangat menipis.

Sementara, Perum Bulog diminta untuk menyiapkan beras sebanyak 1,2 juta ton hingga akhir tahun.

Kemudian, dia juga diminta untuk mendampingi Menteri Pertanian memverifikasi ketersedian stok beras dilapangan.

 

Namun, setelah ditambah enam hari kerja, stok beras pun tak kunjung bertambah.

"Saya diminta untuk mendampingi Mentan untuk membeli beras, ditambah enam hari kerja belum dapat, stok beras kita lama-lama menipis," katanya.

Karena itulah Mendag akhirnya mengizinkan untuk melakukan impor beras.

"Akhirnya diputuskan kita harus menambah cadangan Bulog tapi harus membeli di luar negeri," jelas dia.

Perihal kapan masuknya, dia tidak menyebut secara rinci.

Sebab, hal itu sudah di ranah Badan Pangan Nasional (Bapanas).

"Pelaksanaannya terserah Bulog. Untuk besaran 200 ribu ton itu, tergantung pada keadaan stok diperlukan. Tapi saya sudah taken 500 ribu ton," tegasnya.

Adapun dia belum mengetahui terkait batas waktu importasi tersebut.

"Saya enggak tahu. Yang tahu diperlukan itu Bulog dan Bapanas. Nanti kita rapatkan lagi," tandasnya.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya